Mengenal DeFi (Decentralized Finance) dan Potensinya dalam Ekosistem Cryptocurrency

Table of Contents

I. Pendahuluan

DeFi adalah singkatan dari Decentralized Finance, yang merupakan nama kolektif untuk layanan keuangan berdasarkan blockchain. Misalnya, platform pinjaman yang dibangun di atas blockchain Ethereum dapat disebut sebagai aplikasi DeFi.

Pertama-tama kita dapat memahami bahwa De-Fi adalah layanan keuangan berdasarkan blockchain. Mari kita bicara secara singkat tentang blockchain. Inti dari blockchain adalah buku besar yang terdistribusi. Seluruh sistem dikelola oleh semua orang, dan semua orang memelihara database yang sama.

Sobat dapat melihat bahwa uang sobat sebenarnya disimpan di hot wallet, dan setiap peredaran dana sepenuhnya berada di bawah kendali sobat. (tanpa kepercayaan pada pihak ketiga)

bingung? 🙄

Baca dulu ini ➡️ Memahami Teknologi Blockchain: Konsep Yang Mendasari Cryptocurrency

Jika sekarang sobat masih mempertanyakan mengapa DeFi menjadi salah satu topik yang harus dipelajari, berarti sobat masih belum mengerti penuh dengan DeFi.

Eits tenang boskuh, saya akan mengajarkan sobat secara perlahan disini kok.   

Mari kita mulai dengan memunculkan pertanyaan di bawah ini ke dalam kepala sobat, bacalah sambil berpikir!

Mengapa DeFi menjadi topik penting dalam dunia cryptocurrency?

A. Penjelasan konsep DeFi (Decentralized Finance) secara umum

Sebelum sobat paham mengenai decentralized, sobat seharusnya tau dong yang namanya centralized, yang mana berasal dari kata 'central' yang berarti 'pusat'. Jadi Sentralisasi ialah mempercayakan kontrol sistem tersebut pada suatu pusat yang dapat mengontrol semaunya (seperti bank dll). 

Sedangkan decentralized malah sebaliknya, tidak mempercayakan kontrol pada suatu entitas pusat manapun, tetapi menyerahkan kontrol kepada setiap individu tanpa perlu pihak ketiga melalui teknologi blockchain.

Contoh: 

    Centralized    : Sobat menyimpan uang di bank, ketika sobat ingin melakukan berbagai macam transaksi, sobat mempercayakan pihak ketiga seperti bank, wallet dan berbagai instansi lainnya.

    Decentralized: Berbeda dengan sebelumnya, Project crypto DeFi dapat mengenskripsikan transaksi secara P2P (pear to pear) tanpa perlu melibatkan pihak ketiga.

B. Perbedaan antara sistem keuangan tradisional dengan DeFi.

II. Crypto DeFi yang Populer

Untuk saat ini per April 2024 sobat sekalian akan menemukan banyak sekali project DeFi yang berjalan di Ekosistem Cryptocurrency, mau dari pinjaman, transaksi, staking dan berbagai macam lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, tetapi disini saya akan mengenalkan Koin Crypto DeFi yang memang sudah sangat populer diantara investor crypto kawakan alias sepuh. wkwkwk

1.Uniswap

Uniswap adalah protokol perdagangan terdesentralisasi (DEX) yang memungkinkan pengguna untuk menukar token kripto tanpa perlu mempercayai pihak ketiga. Uniswap berjalan di atas blockchain Ethereum dan menggunakan model Automated Market Maker (AMM) untuk menentukan harga dan likuiditas aset kripto.

2.Compound

Compound adalah platform pinjaman dan peminjaman terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan bunga dengan meminjamkan aset mereka atau meminjam aset lain. Protokol Compound berjalan di blockchain Ethereum dan menggunakan kontrak cerdas untuk mengotomatisasi proses pinjaman dan peminjaman. tapi bukan pinjol, hehehe

3.MakerDAO

MakerDAO adalah protokol DeFi yang memungkinkan pengguna untuk mengambil pinjaman terjamin oleh aset kripto mereka (seperti Ethereum) dengan menggunakan Dai, sebuah stablecoin yang nilainya terkait dengan USD. MakerDAO juga mengoperasikan sistem stabilisasi harga yang otomatis untuk menjaga kestabilan Dai.

4.Aave

Aave adalah platform pinjaman dan peminjaman DeFi yang memungkinkan pengguna untuk meminjam atau meminjamkan aset kripto tanpa perlu melibatkan pihak ketiga. Aave menggunakan konsep "flash loans" yang memungkinkan pengguna untuk meminjam besar-besaran tanpa jaminan, asalkan pinjaman tersebut dapat diselesaikan dalam satu transaksi.

5.Yearn.Finance

Yearn.Finance (atau dikenal sebagai YFI) adalah platform DeFi yang memungkinkan pengguna untuk mengoptimalkan penghasilan mereka dengan mengalihkan dana mereka ke instrumen keuangan terbaik dalam ekosistem DeFi. Yearn.Finance memanfaatkan strategi otomatisasi untuk memaksimalkan hasil investasi dan mendapatkan imbalan.

III. Contoh Penggunaan DeFi

Ilustrasi kasus penggunaan DeFi dalam kehidupan nyata itu sudah sangat banyak, walaupun sobat dan saya tinggal di indonesia yang mayoritas menggunakan crypto untuk trading dan investasi tetapi penggunaan DeFi dengan berbagai kasus sudah sangat amat banyak digunakan di negara superior lain seperti Uni Emirat Arab, Qatar, Jerman Dll.

Mengapa saya bisa tau? karena saya sering berinteraksi dengan beberapa orang dari UAE, mereka sudah menggunakan mata uang crypto untuk melakukan berbagai macam transaksi, tetapi mereka biasanya hanya menerima koin-koin seperti BNB, ETH, SOL yang jelas mereka sudah melek terhadap berbagai project De-Fi. bukan sekedar fomo crypto. Ups

Oleh karena itu disini saya mengilutrasikan beberapa utilitas/penggunaan DeFi di dunia nyata.

A. Peminjaman dan Pemberian Pinjaman:

Protokol seperti Aave atau Compound memungkinkan individu atau entitas untuk berpartisipasi dalam aktivitas peminjaman dan pemberian pinjaman tanpa melalui perantara tradisional seperti bank. Berikut adalah langkah-langkahnya:

• Peminjaman: Saya dan anda dapat menggunakan Aave atau Compound untuk meminjam aset kripto tertentu dengan memberikan jaminan aset kripto lain sebagai agunan (biasanya disebut sebagai collateral). Misalnya, Saya dapat meminjam USDT dengan menggunakan ETH sebagai jaminan. Proses ini dilakukan secara langsung di dalam protokol DeFi tanpa memerlukan persetujuan pihak ketiga.

• Pemberian Pinjaman: Sebaliknya, anda yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari aset kripto yang anda miliki dapat menyimpan aset tersebut di dalam protokol seperti Aave atau Compound. Dalam hal ini, aset tersebut digunakan sebagai pinjaman kepada peminjam lain yang membayar bunga. Pemberi pinjaman memperoleh penghasilan dari bunga yang dibayarkan oleh peminjam.

Kasus ini menghilangkan kebutuhan akan lembaga keuangan tradisional dan memungkinkan akses yang lebih terbuka serta transparan terhadap layanan keuangan. Mungkin kalau umat dunia pada melek, deposito bank bakal hilang deh, hehe

B. Trading

Penggunaan Uniswap (atau protokol DeFi lainnya) memungkinkan sobat untuk melakukan pertukaran atau perdagangan token kripto secara langsung antara satu sama lain tanpa perantara. Berbeda dengan pertukaran kripto sentral yang membutuhkan penyelesaian melalui server dan lembaga, Uniswap beroperasi menggunakan smart contract di blockchain Ethereum. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

• Swap Token: Seorang pengguna dapat menukar satu token kripto dengan yang lain langsung di dalam aplikasi Uniswap. Misalnya, menukar ETH dengan DAI. (Trader crypto udah paham lah)

• Liquidity Pool: Uniswap mengandalkan likuiditas dari para penyedia likuiditas (liquidity providers) yang menyimpan pasangan aset kripto di dalam pool likuiditas. Para penyedia likuiditas ini mendapatkan imbalan atas kontribusi likuiditas mereka.

Dengan demikian, penggunaan Uniswap memberikan fleksibilitas dan akses yang lebih mudah untuk melakukan perdagangan aset kripto.

3. Staking

Staking udah paham lah ya. singkatnya gini, dalam konteks DeFi stake mengacu pada tindakan ngehold aset kripto dalam suatu protokol untuk mendukung keamanan jaringan atau mendapatkan imbalan. Contoh penerapannya adalah:

• Mengunci Aset: Saya dan Sobat dapat mengunci (staking) token kripto mereka dalam protokol seperti Ethereum 2.0 atau Solana untuk mendukung validasi transaksi atau konsensus jaringan.

• Mendapatkan Imbalan: Sebagai imbalan atas partisipasi dalam jaringan, sobat yang melakukan staking bisa mendapatkan reward berupa bunga atau token baru. tergantung protokolnya ges ya.

Staking ini biasanya digunakan oleh para konglomerat yang ingin menyimpan uangnya dalam jangka waktu yang lama, saya bukan konglomerat jadi nggak sering staking, karena kalau porto saya banyak di staking, nggak bisa di tradingin lagi dong.

Dalam semua kasus yang saya sebutkan diatas, kita dapat mengambi kesimpulan bahwa DeFi menawarkan solusi yang terdesentralisasi, transparan, dan otonom bagi sobat untuk mengelola dan memanfaatkan aset kripto mereka tanpa bergantung pada perantara tradisional seperti bank atau pertukaran sentral. Meskipun memiliki potensi keuntungan yang besar, penggunaan DeFi juga harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan volatilitas aset kripto dan potensi kerentanan protokol terhadap serangan atau kegagalan.

Gimana udah paham belum dengan De-Fi? pasti ada yang udah dan ada juga yang belum kan, tapi tidak apa-apa, disini saya hanya mengenalkan secara singkat tentang De-Fi. pembahasan lebih dalam akan saya tulis lain kali. judul nya aja kenalan, wkwwk

Jika Sobat punya pertanyaan komen aja ya, saya akan berusaha membantu sobat  agar lebih melek dengan dunia cryptocurrency.

Read and Grow Rich!