Panduan Mahir: Strategi Stop Loss dan Take Profit untuk Sukses dalam Trading

Updated: 31 Mar, 2024 • 0 • min read

Table of Contents

Bagi anda yang mulai terjun dalam dunia trading dan pasar modal pasti sering mendengar istilah SL (stop loss) dan TP (take profit) tetapi masih tidak paham?

Barangkali penyebab kalian tidak paham dengan istilah tersebut karena kalian belum mengetahui istilah-istilah lainnya dalam dunia trading.

Tenang saja! Membaca Artikel ini adalah solusi terbaik bagi anda yang tidak paham dengan SL & TP. Karena bukan hanya menjelaskan tetapi juga akan memberikan contoh praktek langsung.

Nah caranya bagaimana sih? baca artikel ini sampai tuntas agar tidak ketinggalan istilah istilah trading lainnya.

Apa itu Take profit dan Stop loss?

Take profit adalah level harga di mana seorang trader menetapkan target untuk menjual asetnya guna merealisasikan keuntungan.

Stop loss adalah level harga di mana seorang trader menetapkan batasan untuk menjual asetnya guna meminimalkan kerugian jika harga bergerak melawan prediksi mereka.

Sederhananya takeprofit adalah menetapkan pada harga berapa anda akan menjual aset anda untuk memperoleh keuntungan sedangkan stoploss membatasi pada harga berapa anda akan menjual aset anda guna menghindari kerugian berlebihan. bingung?

Contoh:

Gambar 1. Membeli Bitcoin

Gambar 2. Memasang TP/SL

1.Gambar pertama memperlihatkan pembelian 1 bitcoin seharga 818 juta rupiah

2.Gambar kedua memperlihatkan pemasangan TP/SL

Takeprofit: akan mengambil keuntungan apabila harga mencapai 20% dar harga pembelian = 979 juta
Stoploss: akan membatasi kerugian apabila harga turun 5% dari harga pembelian = 775 juta

Strategi Stop Loss dan Take Profit yang Efektif dalam Trading

A. Penyesuaian Stop Loss dan Take Profit Berdasarkan Kondisi Pasar:

Identifikasi tingkat support dan resistance: Gunakan analisis teknis untuk mengidentifikasi tingkat support dan resistance yang kuat. Atur stop loss di bawah support dan take profit di atas resistance untuk memperkirakan pergerakan harga.
Gunakan indikator teknikal: Gunakan indikator seperti moving averages, Bollinger Bands, atau RSI untuk membantu mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang potensial. Sesuaikan level stop loss dan take profit berdasarkan sinyal dari indikator ini.
Pantau berita dan peristiwa pasar: Perhatikan berita ekonomi dan peristiwa pasar yang dapat mempengaruhi pergerakan harga. Sesuaikan stop loss dan take profit Anda berdasarkan informasi terkini yang diterima.

B. Teknik Pengelolaan Risiko Menggunakan Stop Loss dan Take Profit:

Tentukan risiko maksimum: Tentukan seberapa banyak Anda bersedia kehilangan dalam satu perdagangan dan sesuaikan ukuran posisi dan jarak stop loss sesuai dengan risiko ini.
Gunakan rasio risiko dan imbalan yang seimbang: Pastikan bahwa potensi keuntungan Anda setidaknya dua kali lipat dari risiko yang Anda ambil dalam setiap perdagangan.
Gunakan trailing stop loss: Setelah harga bergerak sesuai arah yang diinginkan, Anda bisa menggunakan trailing stop loss untuk mengunci keuntungan dan meminimalkan risiko.

C. Penerapan Strategi Stop Loss dan Take Profit dalam Trading Jangka Pendek dan Jangka Panjang:

Trading Jangka Pendek: Dalam trading jangka pendek, stop loss dan take profit biasanya ditempatkan lebih dekat karena volatilitas yang tinggi. Anda bisa menggunakan grafik dengan kerangka waktu yang lebih pendek untuk menentukan level-level tersebut.
Trading Jangka Panjang: Dalam trading jangka panjang, stop loss dan take profit biasanya ditempatkan pada level yang lebih jauh untuk memperhitungkan fluktuasi harga jangka panjang. Gunakan analisis fundamental dan teknikal yang lebih dalam untuk menentukan level-level tersebut.

D. Contoh Strategi Trading yang Berhasil dengan Penggunaan Stop Loss dan Take Profit:

Strategi Breakout: Menunggu breakout dari level support atau resistance dan menempatkan stop loss di seberang level tersebut. Take profit dapat ditempatkan berdasarkan proyeksi jarak yang sama dengan breakout.
Strategi Moving Average Crossover: Menempatkan stop loss di seberang moving average yang digunakan dalam strategi crossover. Take profit dapat ditempatkan berdasarkan pergerakan harga historis atau level-level support dan resistance.
Strategi Pullback: Menunggu pullback setelah tren yang kuat dan menempatkan stop loss di bawah titik pullback terendah. Take profit dapat ditempatkan berdasarkan ekstensi Fibonacci atau level-level resistance yang potensial.

Penting untuk diingat bahwa strategi trading harus disesuaikan dengan gaya dan toleransi risiko individu. Selalu melakukan manajemen risiko yang tepat dan mengikuti rencana trading yang telah ditetapkan.

Tips dan Trik dalam Menggunakan Stop Loss dan Take Profit

A. Menjaga emosi dan disiplin dalam menetapkan serta menjalankan stop loss dan take profit:

Tetap berpegang pada rencana trading: Tetap disiplin dalam menetapkan stop loss dan take profit sesuai dengan rencana trading yang telah dibuat sebelumnya, dan hindari mengubahnya secara impulsif karena emosi.
Kendalikan emosi: Berlatihlah untuk mengendalikan emosi seperti keserakahan dan ketakutan yang dapat mengganggu proses pengambilan keputusan.

B. Memonitor posisi trading secara berkala:

Periksa posisi trading secara berkala: Tetap terhubung dengan pasar dan periksa posisi trading Anda secara berkala untuk memastikan bahwa stop loss dan take profit masih relevan dengan kondisi pasar yang berubah.
Siapkan rencana backup: Persiapkan rencana backup untuk mengatasi situasi di mana Anda tidak dapat memantau posisi trading secara teratur.

C. Menggunakan alat bantu dan indikator teknis untuk meningkatkan akurasi:

Gunakan indikator teknis: Manfaatkan indikator teknis seperti moving averages, MACD, atau RSI untuk membantu mengkonfirmasi sinyal masuk dan keluar serta mengidentifikasi level stop loss dan take profit yang potensial.
Gunakan alat bantu trading: Gunakan platform trading yang dilengkapi dengan fitur-fitur seperti notifikasi harga dan trailing stop loss untuk membantu memantau posisi trading dengan lebih efisien.

D. Menerapkan manajemen risiko yang sesuai dengan profil risiko individu:

Tentukan toleransi risiko: Kenali batasan risiko Anda dan pastikan stop loss dan take profit Anda disesuaikan dengan profil risiko Anda.
Diversifikasi portofolio: Diversifikasikan portofolio Anda untuk mengurangi risiko secara keseluruhan dan pertimbangkan alokasi posisi yang seimbang.

Kesimpulan

Strategi stop loss dan take profit adalah elemen penting dalam manajemen risiko dan membantu trader menjaga disiplin dan emosi dalam proses trading.

Semakin banyak latihan dan pengalaman yang Anda miliki, semakin baik Anda akan menjadi dalam mengenali kondisi pasar yang tepat untuk menerapkan stop loss dan take profit.

Mulailah berlatih secara konsisten dan terus mengasah keterampilan Anda dalam menggunakan stop loss dan take profit untuk meningkatkan kesuksesan Anda dalam trading.

SEMOGA SUKSES!

Derasbrita