Narrative Trading: Mengenal Narasi Cryptocurrency Dan Contoh Projectnya
Halo sahabat Deras Crypto! Ketika kalian mendengar suatu podcast ataupun pembicaraan mengenai cryptocurrency, pastinya kalian pernah mendengar yang namanya Narasi Crypto atau Narrative Trading.
Tapi sudah tau belum apa yang dimaksud dengan Narrative dan apa saja dampak yang diberikan oleh Narasi pada pasar crypto.
Narrative Trading: Mengenal Narasi Cryptocurrency
Apa Itu Narrative Crypto Trading?
Crypto Narrative trading adalah strategi perdagangan yang didasarkan pada pemahaman dan analisis terhadap narasi atau cerita yang berkembang di sekitar pasar cryptocurrency. Narasi ini bisa berupa berita, tren, atau sentimen yang mempengaruhi harga dan perilaku pasar.
Dalam praktiknya, para trader yang menggunakan strategi ini mencoba untuk mengidentifikasi narasi-narasi yang mempengaruhi pasar crypto dan mengambil keputusan perdagangan berdasarkan pemahaman mereka terhadap narasi tersebut. Mereka mungkin membeli atau menjual aset kripto berdasarkan keyakinan mereka terhadap bagaimana narasi tersebut akan mempengaruhi harga di masa depan.
Contoh narasi dalam trading cryptocurrency bisa mencakup hal-hal seperti adopsi massal blockchain, regulasi pemerintah, pengembangan teknologi baru, atau perubahan dalam perilaku investor besar. Trader yang menggunakan strategi ini harus mampu mengikuti berita dan tren pasar secara aktif serta memahami bagaimana narasi-narasi ini dapat memengaruhi harga aset kripto.
Bagaimana Narasi Berdampak pada Pasar
Berikut adalah beberapa aspek penting tentang narrative trading:
- Penafsiran dan Analisis Naratif: Para trader naratif berfokus pada penafsiran dan analisis naratif yang mempengaruhi pasar. Mereka mencari tahu cerita-cerita apa yang sedang beredar di pasar dan bagaimana cerita-cerita tersebut memengaruhi harga aset.
- Reaksi Terhadap Berita dan Peristiwa: Trader naratif merespons berita dan peristiwa yang muncul di pasar, dan mereka mencoba memahami bagaimana berita tersebut mempengaruhi naratif yang ada dan, akibatnya, harga aset.
- Sentimen Pasar: Sentimen pasar sering kali berperan penting dalam pembentukan naratif. Para trader naratif memperhatikan sentimen pasar, seperti ketakutan atau kepercayaan berlebih, dan mencoba mengambil keuntungan dari perubahan-perubahan tersebut.
- Pengambilan Keputusan Berdasarkan Naratif: Keputusan perdagangan dalam pendekatan naratif seringkali didasarkan pada pemahaman tentang cerita-cerita yang sedang berkembang. Para trader mencoba untuk masuk atau keluar dari posisi perdagangan berdasarkan keyakinan mereka terhadap naratif yang sedang dominan.
- Risiko: Salah satu risiko utama dalam trading naratif adalah bahwa cerita-cerita yang mempengaruhi pasar dapat berubah secara tiba-tiba. Sebuah naratif yang kuat hari ini bisa hilang relevansinya besok jika terjadi perubahan dalam kondisi pasar atau berita-berita baru muncul.
- Volatilitas: Pendekatan naratif sering kali memicu volatilitas di pasar karena reaksi cepat terhadap berita dan peristiwa. Ini bisa menciptakan peluang besar bagi para trader yang mampu membaca naratif dengan benar, tetapi juga bisa meningkatkan risiko perdagangan.
6 Narrative Crypto beserta Contoh Project
1.Layer 1
- Penjelasan: Narasi ini berkaitan dengan protokol blockchain inti yang memberikan infrastruktur dasar bagi ekosistem kripto. Lapisan 1 umumnya menangani fungsi-fungsi dasar seperti keamanan, konsensus, dan validasi transaksi.
- Contoh Proyek: Ethereum, Solana, dan Bitcoin adalah contoh proyek Layer 1 yang populer. Ethereum terkenal dengan smart contract dan ekosistemnya yang luas, Solana menawarkan kinerja yang sangat cepat, sedangkan Bitcoin adalah protokol blockchain pertama dan terbesar yang memungkinkan transfer nilai peer-to-peer.
2.Layer 2
- Penjelasan: Lapisan 2 mengacu pada solusi yang dibangun di atas protokol Layer 1 untuk meningkatkan skalabilitas, kecepatan, dan efisiensi transaksi. Ini dapat mencakup solusi seperti jaringan penyelesaian off-chain atau rollups.
- Contoh Proyek: Lightning Network adalah contoh Layer 2 untuk Bitcoin yang memungkinkan pembayaran off-chain yang cepat dan murah. Selain itu, proyek-proyek seperti Polygon (dulunya Matic Network) dan Optimism merupakan contoh Layer 2 untuk Ethereum yang bertujuan meningkatkan skalabilitas dan biaya transaksi yang lebih rendah.
3.RWA (Real World Assets):
- Penjelasan: Narasi RWA mencakup integrasi aset dunia nyata ke dalam ekosistem kripto. Ini bisa berupa tokenisasi aset tradisional seperti real estat, saham, atau komoditas, sehingga memungkinkan akses yang lebih mudah dan likuiditas yang lebih tinggi.
- Contoh Proyek: Proyek seperti MakerDAO dan Compound memungkinkan pengguna untuk meyimpan aset kripto mereka sebagai jaminan dan mendapatkan pinjaman stablecoin. Selain itu, platform seperti RealT dan Harbor mencoba untuk menyediakan tokenisasi real estat.
4.DeFi (Decentralized Finance)
- Penjelasan: DeFi merujuk pada aplikasi keuangan yang dibangun di atas teknologi blockchain dengan tujuan menghapus perantara tradisional seperti bank dan lembaga keuangan. Ini mencakup pinjaman, pertukaran, pertanian hasil (yield farming), dan banyak lagi, semuanya terjadi secara terdesentralisasi.
- Contoh Proyek: Uniswap adalah protokol pertukaran terdesentralisasi (DEX) yang populer dalam ekosistem DeFi. Sementara itu, Aave adalah platform pinjaman dan pendukung protokol DeFi. Compound adalah protokol yang memungkinkan pengguna meminjam atau meminjamkan aset crypto.
5.Depin (Decentralized Identity and Personal Information Network)
- Penjelasan: Narasi ini berfokus pada pengembangan identitas dan jaringan informasi pribadi yang terdesentralisasi untuk meningkatkan privasi dan keamanan data pengguna.
- Contoh Proyek: Proyek seperti uPort dan Civic bertujuan untuk memberikan solusi identitas digital yang terdesentralisasi dengan memberikan kepada pengguna kendali atas data pribadi mereka menggunakan teknologi blockchain.
6.Spatial Computing (Komputasi Ruang)
- Penjelasan: Narasi ini mengacu pada integrasi teknologi seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan mixed reality (MR) dengan blockchain untuk menciptakan pengalaman baru dan memperluas kasus penggunaan blockchain.
- Contoh Proyek: Proyek seperti Decentraland (MANA) merupakan contoh dari integrasi antara teknologi blockchain dengan virtual reality. Platform ini memungkinkan pengguna membeli, menjual, dan mengelola properti digital di dunia virtual mereka sendiri.
SEMOGA SUKSES!
Post a Comment